Wartawan Tempo Nur Hadi buka suara soal kekerasan dan penganiayaan yang menimpanya saat meliput tersangka kasus korupsi pajak sekaligus eks Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Ditjen Pajak, Angin Prayitno Aji. Peristiwa tersebut terjadi saat Angin menikahkan anaknya di Surabaya pada Sabtu (27/3/2021) silam "Saya dua kali memfoto pelaminan untuk memastikan dia ada di kiri atau di kanan, karena saya berencana wawancara setelah acara selesai," kata Nur Hadi dalam konferensi pers yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) secara virtual, Minggu (18/4/2021).
Tak lama, ada dua orang petugas berbatik menahannya dan menginterogasi Nur Hadi. Nur Hadi sudah mengatakan kepada petugas tersebut bahwa dia adalah wartawan Tempo yang tengah meliput. Namun petugas tersebut tetap merampas ponsel Nur Hadi dan memiting lehernya.
Dia mengaku sempat akan dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, tetapi akhirnya kembali ke lokasi resepsi pernikahan. Di sanalah, penganiayaan tersebut diterimanya. "Saya dicekik, ditampar, disekap selama dua jam, dipukul, ditonjok dada, ulu hati, ditampar, gendang telinga dipukul, dari belakang samping. Yang memukul ada lebih dari 10 sampai 15 orang," ujar Nur Hadi.
Nur Hadi berharap apa yang menimpanya bisa jadi pelajaran bahwa aparat, terutama polisi, tak bisa semena mena melakukan kekerasan terhadap siapa pun, termasuk wartawan.